Tersedia Secara Online Obat Herbal Organik Untuk Atasi Gangguan Haid dan Ketidakseimbangan Hormon.

TENTANG “FEMONA”



“Femona” adalah suplemen herbal organik yang terbuat dari dari 100% umbi-akar Lepidium Peruvianum Chacon organik yang diformulasikan untuk mencegah dan mengatasi berbagai gangguan kesehatan seputar menstruasi serta
berbagai gangguan kesehatan lainnya terutama yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon. Lepidium Peruvianum Chacon pada “Femona” diproses secara gelatinized dengan standar GMP sehingga dapat diserap 30% lebih efektif oleh tubuh.

KOMPOSISI

Tiap kapsul “Femona” mengandung 600 mg Lepidium Peruvianum Chacon 100% Organik tanpa bahan pengawet, pengisi, pewarna, penambah rasa atau aroma.

KHASIAT DAN KEGUNAAN

DOSIS DAN ATURAN PAKAI


Untuk gangguan menstruasi, sebaiknya diminum secara teratur 2 - 4 kapsul (1200-2400 mg) perhari pada pagi hari sebelum atau sesudah makan, terutama 7 hari sebelum menstruasi hingga selesai. Khusus untuk 1 minggu pertama atau untuk kasus gangguan kesehatan kronis/berat tingkatkan dosis hingga 6 kapsul (3600 mg)/hari.

Untuk membantu mengatasi gangguan kesehatan lainnya dikonsumsi teratur 2- 4 kapsul per hari . Bila perlu tingkatkan dosis hingga 6 kapsul (3600 mg)/hari untuk kasus yang berat.

KONTRA INDIKASI

Tidak ada

EFEK SAMPING


Tidak ada efek samping sepanjang tidak dikonsumsi secara berlebihan. Konsumsi berlebihan bagi sebagian orang dapat mengakibatkan perut kembung, produksi gas yang berlebihan pada usus dan susah tidur (karena energi berlebih). Ekstrak Gelatinez Lepidium Peruvianum Chacon aman dikonsumsi hingga 5000 mg/hari.

PERHATIAN

Bagi wanita hamil atau sedang menyusui, sebaiknya konsultasikan dengan praktisi medis terlebih dahulu sebelum mengkonsumsi produk ini.

“FEMONA” MENYEIMBANGKAN HORMON

Hormon adalah zat yang dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar pada sistem endokrin yang berpengaruh pada aktifitas sel-sel tubuh yang mengendalikan fungsi organ tubuh secara keseluruhan (mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan, perkembangbiakan, ciri-ciri seksual, mempengaruhi tubuh dalam penggunaan dan penyimpanan energi serta mengendalikan volume cairan, kadar air dan garam dalam darah). Sebagian besar hormon merupakan protein yang terdiri dari rantai asam amino dengan panjang yang berbeda-beda, sisanya merupakan steroid, yaitu zat lemak yang merupakan derivat dari kolesterol. Hormon dalam jumlah yang sangat kecil bisa memicu respon tubuh yang sangat luas.

Sistem Endokrin adalah suatu sistem yang komplek terdiri dari sekelompok organ(kadang disebut sebagai kelenjar sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan dan melepaskan hormon-hormon secara langsung ke dalam aliran darah. Hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan berbagai organ tubuh. Hormon beredar melalui aliran darah dan tubuh untuk berkomunikasi dengan keseluruhan tubuh untuk mengatur dan merawat homeostasis (keseimbangan/stabilitas) dalam tubuh melalui sistem umpan balik yang bervariasi dari keseimbangan biokimia internal tubuh untuk menghadapi perubahan yang terjadi karena faktor dari luar tubuh.

Kelenjar penguasa dari sistem endokrin adalah hipotalamus yang berperan sebagai pengatur pusat dalam keseimbangan. Hipotalamus mengatur kelenjar pituitari dan kelenjar adrenalin yang juga berperan sebagai pemain kunci dalam sistem yang kompleks ini. Pituitari melepaskan sejumlah hormon yang memainkan peranan penting pada fungsi reproduksi dan fungsi seksual, juga secara langsung merangsang kelenjar-kelenjar lain untuk melepaskan hormon-hormon yang lain.

Disarikan dari: Maca, Adaptogen & Hormonal Regulator, Beth M. Ley, Ph.D.

Pentingnya peran hormon bagi kesehatan tubuh sering kurang mendapat perhatian. Kadar hormon menurun pada pria dan wanita seiring dengan bertambahnya usia. Kekurangan testosteron dapat berakibat terjadinya disfungsi ereksi. Peningkatan sinyal hormon dari pituitari ke ovarium membantu produksi hormon estrogen dan progesteron dan dapat meningkatkan peluang terjadinya kehamilan. Premenstrual Syndrome(PMS), siklus menstruasi yang tidak teratur, Peri-menopause Syndrome dan lain sebagainya terjadi karena ketidakseimbangan hormon.

Kecukupan hormon-hormon yang diperlukan dalam jumlah yang tepat (seimbang) akan menjadi penyeimbang sistem tubuh secara keseluruhan. Banyak wanita memilih terapi sulih hormon dengan mengkonsumsi estrogen, progesteron dan DHEA sebagai upaya untuk mereproduksi keseimbangan hormon, untuk awet muda misalnya. Namun dengan mengkonsumsi zat-zat tersebut dapat memberikan sinyal bagi kelenjar-kelenjar utama tubuh; hipotalamus dan pituitari untuk memproduksi hormon internal lebih sedikit, dan jika kondisi ini berkelanjutan dalam jangka waktu yang panjang akan berakibat pada semakin menurunnya kemampuan tubuh untuk memproduksi hormonnya sendiri.

Penyebab Ketidakseimbangan Hormon

Ketidakseimbangan hormon bisa disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal. Faktor internal misalnya: siklus hormon, kelainan genetis, tumbuhnya tumor pada kelenjar, pertambahan usia dan lain sebagainya. Sedangkan faktor eksternal meliputi: defisiensi pola makan, suplay hormon ke dalam tubuh baik secara sengaja (Terapi Sulih Hormon/TSH) maupun tidak (pestisida, produk peternakan modern, produk plastik, karpet dan lain sebagainya), penggunaan obat-obatan golongan steroid, kondisi stres, gaya hidup tidak sehat dan lain sebagainya.

Akibat Ketidakseimbangan Hormon

Ketidakseimbangan hormon akan mengakibatkan munculnya berbagai gangguan kesehatan seperti: menopause, defisiensi testosteron pada pria, disfungsi ereksi, ketidaksuburan pada pria dan wanita, gangguan kelenjar tiroid/gondok, hiperandrogen, termasuk sejumlah gangguan seputar menstruasi, dan lain sebagainya.

“FEMONA” terbuat dari 100% Lepidium Peruvianum Chacon organik yang diproses secara gelatinisasi dengan standar GMP. “FEMONA” bukanlah hormon dan tidak mengandung hormon tetapi memiliki kemampuan menyeimbangkan hormon tubuh. Kemampuan tersebut berasal dari zat-zat aktif alami (alkaloid-alkaloid) yang terkandung dalam Lepidium Peruvianum Chacon yang memiliki kemampuan merangsang sistem endokrin dengan cara memicu fungsi optimal dari hipotalamus dan pituitari, dengan demikian meningkatkan fungsi dari keseluruhan kinerja kelenjar endokrin dalam memproduksi hormon tubuh tepat sesuai dengan kebutuhan tubuh. 

Ini berarti, selain memiliki peran besar dalam menjaga keseimbangan hormon serta keseimbangan sistem tubuh secara keseluruhan, “FEMONA” sekaligus juga memiliki khasiat yang luas dalam mengatasi berbagai gangguan kesehatan yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon

“FEMONA” MENGATASI SINDROM PRAMENSTRUASI

Sindrom Pramenstruasi atau Premenstrual Syndrome (PMS) adalah sekumpulan gejala fisik, psikis/emosional dan tingkah laku yang sering terjadi dalam siklus menstruasi wanita (usia 14 - 50 tahun) pada 7 - 14 hari sebelum datangnya menstruasi, dan akan hilang bila mulai menstruasi (perdarahan). Berdasar riset, terdapat kurang lebih 180 gejala-gejala PMS, tapi yang paling sering dilaporkan adalah: sakit kepala/migrain, badan lemas, perut kembung/mual/kram, sakit punggung/pinggang, payudara nyeri/bengkak/keras, emosi labil, depresi, konsentrasi dan daya ingat menurun, agresif, insomnia, dan lain sebagainya.

Penyebab pasti munculnya sindrom ini memang belum jelas. Namun berdasarkan berbagai riset, ketidakseimbangan hormon dalam tubuh wanitalah yang dianggap paling bertanggung jawab atas munculnya PMS. Berikut ini sejumlah teori mengenai penyebab PMS :

  • Ketidakseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron, dimana hormon estrogen dalam posisi dominan (estrogen dominan)
  • Perbedaan genetik pada sensitivitas reseptor dan sistem pembawa pesan yang menyampaikan pengeluaran hormon seks dalam sel. Ini berhubungan dengan gangguan perasaan, faktor kejiwaan, masalah sosial, atau fungsi serotonin yang dialami penderita
  • Berhubungan dengan hipoglikemia(kadar gula darah rendah yang abnormal/hypothyroid)
  • Berhubungan dengan hormon pituitari, prostagalandin, dan neurotransmitter di otak
  • Karena kurang asupan vitamin B, Kalsium dan Magnesium

Dengan mengkonsumsi “FEMONA” secara rutin dan teratur, zat-zat aktif alami (alkaloid-alkaloid) dalam Lepidium Peruvianum Chacon yang terkandung dalam "FEMONA” akan bekerja pada poros hipotalamus dan pituitari yang secara bertahap merangsang sistem endokrin untuk mengatur kembali produksi dan distribusi hormon-hormon yang berperan dalam siklus menstruasi hingga tercapai keseimbangan. Lepidium Peruvianum Chacon juga mengandung nilai nutrisi dalam jumlah yang signifikan berupa vitamin(B1, B2, B6 dan lain sebagainya) dan mineral(besi, magnesium, kalsium dan lain sebagainya) yang dibutuhkan wanita dalam menjalani siklus menstruasi yang sehat.

Jika keseimbangan antar hormon-hormon yang berperan dalam siklus menstruasi ini terjaga dengan baik, dan sejumlah nutrisi yang dibutuhkan untuk menjalani siklus menstruasi yang sehat tercukupi, maka PMS tidak akan muncul lagi. Oleh karena itu penting untuk mengkonsumsi “FEMONA” secara rutin dan teratur dalam jumlah yang cukup.

“FEMONA” MENGATASI NYERI HAID

Selain gangguan menjelang menstruasi (PMS), “FEMONA” juga efektif untuk mengatasi sejumlah gangguan yang dialami pada saat menstruasi terutama yang disebabkan oleh faktor-faktor hormonal. NYERI HAID (DISMENORE) adalah jenis gangguan pada saat menstruasi yang paling sering dilaporkan. Nyeri Haid (Dismenore) terbagi menjadi dua jenis, yaitu Dismenore Primer dan Dismenore Sekunder. Sekalipun “FEMONA” juga baik untuk membantu meringankan penderitaan dan meningkatkan daya tahan tubuh pada Dismenore Sekunder tapi lebih direkomendasikan pada Dismenore Primer karena pertimbangan faktor penyebabnya.

Dismenore (Nyeri Haid) Primer adalah nyeri/kram perut yang terjadi pada 24 jam sebelum terjadinya perdarahan mens dan dapat terasa selama 24 - 36 jam. Penyebabnya adalah kontraksi rahim karena peningkatan hormon prostaglandin.





“FEMONA” MENGATUR DAN MENORMALKAN SIKLUS MENSTRUASI, VOLUME SERTA MASA BERLANGSUNGNYA PERDARAHAN

Siklus menstruasi adalah suatu bentuk keseimbangan yang rumit antara tubuh, pikiran dan emosi. Diatur oleh hormon-hormon dan bulan – siklus mentruasi bisa menjadi suatu sumber kesehatan menyeluruh (membantu untuk menyeimbangkan tubuh dan emosi dan berperan sebagai sebuah kompas bagi kehidupan wanita) atau sumber dari ketidaknyamanan dan penderitaan utama.

Ketidakseimbangan hormon-hormon yang berperan dalam siklus mentruasi bisa menimbulkan sejumlah masalah sebagai berikut:

• Pendarahan terlalu sedikit atau terlalu banyak
• Masa berlangsungnya menstruasi (perdarahan) yang terlalu singkat atau terlalu lama
• Siklus menstruasi terlalu pendek atau terlalu panjang

Sejumlah masalah siklus dan perdarahan pada menstruasi tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

POLIMENORE

Polimenore adalah terjadinya perdarahan yang kurang lebih sama atau lebih banyak dari volume perdarahan menstruasi normal dengan panjang siklus menstruasi kurang dari 21 hari per siklusnya. Penyebabnya adalah gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan pada proses ovulasi.

OLIGOMENORE

Oligomenore adalah volume perdarahan yang lebih sedikit dari volume perdarahan menstruasi normal dengan panjang siklus menstruasi lebih dari 35 hari per siklusnya.

AMENORE

Amenore adalah berhentinya/tidak terjadinya perdarahan haid, minimal 3 bulan berturut-turut dengan siklus haid memanjang dari siklus haid klasik (oligomenore).

HIPERMENORE

Hipermenore adalah terjadinya perdarahan haid yang terlalu banyak dan berlangsung lebih lama dari normalnya (lebih dari 8 hari). Penyebabnya adalah tumor uterus (mioma uteri), gangguan kontraksi uterus, polip endometrium uteri, gangguan pelepasan lapisan endometrium uteri pada saat terjadinya perdarahan haid.

HIPOMENORE

Hipomenore adalah perdarahan haid yang lebih sedikit dari biasanya, tetapi tidak mengganggu fertilitasnya. Penyebabnya adalah gangguan hormonal endokrin dan kelainan uterus.

Disarikan dari: Problema Haid, dr. H. Hendrik, M.Kes

Ketidakteraturan ini dapat juga menyumbangkan masalah pada kesuburan. Jika hormon tidak seimbang maka seluruh area kesuburan dapat terpengaruh. Masalah-masalah yang berkaitan dengan siklus tersebut dapat disebabkan oleh terjadinya defisiensi dalam pola makan, kurang sehat, terlalu stress dan sedikitnya pemahaman mengenai bagaimana tubuh wanita bekerja.

Secara medis, ketidakteraturan ini sering diobati dengan memperkenalkan (seringkali buatan/sintetis) hormon ke dalam sistem tubuh wanita. Hormon-hormon dari luar ini akan mengatur siklus menstruasi dengan menolak atau mengesampingkan ritme alami tubuh. Namun

Terapi Sulih Hormon (TSH) ini selain telah terbukti beresiko terhadap serangan jantung, kanker, stroke dan lain sebagainya, penggunaan dalam jangka waktu yang lama juga akan membuat kemampuan tubuh untuk memproduksi hormon sendiri semakin menurun sehingga tubuh tidak mendapatkan suplay hormon sesuai kebutuhan.

Itulah sebabnya mengapa semakin banyak wanita memilih untuk meninggalkan TSH dan semakin banyak dokter yang merekomendasikan Lepidium Peruvianum Chacon sebagai suatu alternatif untuk mendapatkan keseimbangan hormon secara alami. Apa yang membuat

Lepidium Peruvianum Chacon begitu efektif bukanlah karena masuknya hormon dari luar, karena Lepidium Peruvianum Chacon memang bukan hormon dan tidak mengandung hormon, tapi karena kemampuannya mendukung secara nutrisi kelenjar-kelenjar dalam tubuh untuk berfungsi optimal sesuai dengan persyaratan khas masing-masing individu.

Dengan kandungan 100% Lepidium Peruvianum Chacon organik, “FEMONA” menghadirkan seluruh khasiat dan manfaat Lepidium Peruvianum Chacon terutama pada peran besarnya dalam menyeimbangkan hormon tubuh serta khasiatnya dalam mengatasi berbagai gangguan karena ketidakseimbangan hormon termasuk berbagai gangguan pada siklus menstruasi.

“FEMONA” MENGATASI SINDROM PERI-MENOPAUSE

Menopause adalah suatu tahap dimana wanita tidak lagi mendapatkan siklus menstruasi yang menunjukkan berakhirnya kemampuan wanita untuk bereproduksi. Secara normal wanita akan mengalami menopause antara usia 40 hingga 50 tahun. Pada tahap ini, wanita akan mengalami perubahan-perubahan pada organ tubuhnya karena pertambahan usia.

Menopause merupakan suatu proses peralihan dari masa produktif menuju perubahan secara perlahan-lahan ke masa non produktif yang disebabkan oleh berkurangnya hormon estrogen dan progesteron seiring dengan bertambahnya usia. Menopause biasanya diikuti dengan berbagai gejolak atau perubahan yang meliputi aspek fisik maupun psikologis yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan wanita yang mengalaminya.

Sindrom peri-menopause adalah sekumpulan gejala yang muncul pada masa menjelang menopause hingga beberapa tahun setelah menopause akibat perubahan keseimbangan hormon estrogen dan progesteron. Terdapat lebih dari 30 gejala yang telah diidentifikasi, beberapa yang dianggap sangat mengganggu adalah : aliran hawa panas / hot flashes yang tiba-tiba menyebabkan tubuh banyak mengeluarkan keringat disusul sensasi dingin, keringat malam, vagina kering sehingga menyebabkan sakit bila melakukan hubungan intim, libido seksual sangat rendah, sulit menahan kencing, gangguan tidur, penurunan konsentrasi dan daya ingat, mudah tersinggung (mood swing). Peningkatan kolesterol dan pengeroposan tulang (osteoporosis) merupakan efek lanjutan dari defisiensi estrogen pada wanita menopause.

Sebelum Lepidium Peruvianum Chacon populer, Terapi Sulih Hormon (TSH) ditempatkan sebagai solusi favorit untuk mengatasi Sindrom Peri-menopause. Tapi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini semakin banyak wanita yang meninggalkan TSH karena resikonya. Mereka mulai menyadari bahwa untuk mencapai keseimbangan hormon yang mereka butuhkan tidak harus dengan cara memasukkan hormon ke dalam tubuh tapi bisa dengan cara mengkondisikan tubuh untuk memproduksi hormon secara alami hingga tercapai keseimbangan. Oleh karena itu semakin banyak wanita yang beralih ke Lepidium Peruvianum Chacon untuk terapi hormon mereka.

Mereka mengkonsumsi Lepidium Peruvianum Chacon secara teratur dan membiarkan bahan-bahan aktif di dalamnya merangsang tubuh untuk memproduksi hormon-hormon yang dibutuhkan secara alami dan tepat sesuai dengan kebutuhan tubuh. Wanita menopause yang menderita semburan hawa panas, perubahan mood dan efek-efek lain dari penurunan kadar hormon secara cepat, akan merasakan Lepidium Peruvianum Chacon sebagai suatu alternatif yang aman dan bebas obat untuk TSH. Sebagai tambahan, wanita yang mulai menggunakan Lepidium Peruvianum Chacon selama perimenopause menemukan bahwa mereka mengalami suatu masa yang jauh lebih nyaman saat mereka memasuki masa menopause.

Kini segala khasiat dan manfaat Lepidium Peruvianum Chacon untuk mengatasi penderitaan akibat sindrom peri-menopause dapat diperoleh sepenuhnya melalui “FEMONA”. Pada awalnya wanita membutuhkan dosis yang lebih tinggi yaitu 4 - 6 kapsul (setara dengan 2400 - 3600 mg gelatinized Lepidium Peruvianum Chacon) setiap harinya. Biasanya dosis ini dapat dikurangi setelah 1 - 2 bulan konsumsi. Walau Ginseng Peru Organik “Femona” tidak bekerja sama baiknya pada setiap orang, hasilnya biasanya excellent dan banyak wanita akan mengalami suatu penyembuhan yang pasti dan terasa dalam satu minggu, dengan kemajuan yang berkelanjutan selama beberapa minggu ke depan.

Wanita pasca menopause akan merasa baik pada dosis sedikit hingga dosis sedang dari konsumsi “FEMONA”. Walau jika mereka tidak mengalami gejala-gejala yang jelas terlihat dari defisiensi hormon, mengkonsumsi “FEMONA” dapat membantu memperlambat proses penuaan, menjaga keremajaan kulit dan mencegah vagina kering dan atropi. “FEMONA” juga bermanfaat untuk kesehatan tulang, karena Lepidium Peruvianum Chacon akan mensuplay dan meningkatkan kandungan mineral dalam tubuh.

Disarikan dari berbagai sumber

“FEMONA” ALTERNATIF PENGGANTI YANG AMAN BAGI TERAPI SULIH HORMON

Keinginan untuk mengembalikan keremajaan, memperlambat atau membalikkan proses penuaan dan kesehatan telah menjadi obsesi hampir setiap orang. Sebagian besar solusi dari keinginan-keinginan itu berkutat di sekitar mengoptimalkan dan menyeimbangkan jumlah hormon tubuh. Banyak orang baik pria maupun wanita telah merasakan manfaat dari peningkatan kadar hormon testosteron, DHEA, estrogen, progesteron, dan hormon pertumbuhan melalui Terapi Sulih Hormon (TSH).

TSH memiliki banyak manfaat, namun sekaligus pula resiko. TSH saat ini secara resmi dianggap karsinogenik.Terapi sulih estrogen telah termasuk pada daftar pemerintah Amerika Serikat sebagai senyawa penyebab kanker. Beberapa campuran estrogen sudah terdaftar sebagai karsinogen manusia oleh National Institute of Environmental Health Sciences (Institut Nasional Ilmu Kesehatan Lingkungan), tetapi pada Desember 2002 daftar tersebut meliputi seluruh kelompok dari steroidal estrogen/estrogen steroid, (NIH). Keamanan jangka panjang dari TSH telah menjadi subyek perdebatan selama beberapa tahun. Studi-studi terkini menunjukkan bahwa TSH juga meningkatkan resiko penyakit jantung.

Menggunakan berbagai jenis dari hormon-hormon eksternal, dan bahkan fito-hormon alami pada makanan atau herbal sekalipun, dapat menyebabkan kelenjar menjadi ‘malas’, akibatnya produksi hormon berkurang dari kadar yang dibutuhkan oleh tubuh. Sedangkan untuk mengukur seberapa banyak sebaiknya menggunakan fito-estrogen secara aman sangatlah rumit, dan dapat sangat bervariasi dari satu individu ke individu yang lainnya.

“FEMONA” dengan kandungan Lepidium Peruvianum Chacon-nya, menawarkan suatu terapi yang aman dan alami untuk hormon yang secara fundamental berbeda dengan TSH. Lepidium Peruvianum Chacon adalah suatu tonik (penguat) dan rejuvenator (peremaja) bagi keseluruhan sistem endokrin, dengan demikian mendorong tubuh untuk memproduksi hormon tubuh sendiri secara alami dan dalam kadar yang tepat bagi yang lainnya.

Terapi Lepidium Peruvianum Chacon lebih disukai daripada TSH karena TSH biasanya mempertua tubuh dengan mengurangi kemampuan kelenjar untuk memproduksi hormon. Lepidium Peruvianum Chacon memiliki suatu efek pada kelenjar yang akan membuat kelenjar-kelenjar secara alami memproduksi hormon. Tidak seperti produk-produk kedelai, black cohosh, akar licorice, wild yam, dan yang lainnya yang mengandung senyawa-senyawa yang menyerupai hormon, Lepidium Peruvianum Chacon bukan hormon dan tidak mengandung hormon apapun bentuknya. Lepidium Peruvianum Chacon bekerja pada akar permasalahan tidak hanya sekedar pada gejala-gejala permasalahan.

Diadaptasi dari : Maca, Adaptogen and Hormonal Regulator, Beth M Ley, Ph.D.

“FEMONA” MENGURANGI RESIKO OSTEOPOROSIS

Osteoporosis adalah suatu penyakit yang menyerang lebih dari 60% wanita di dunia saat memasuki fase menopause. Osteoporosis terjadi karena adanya proses berkurangnya jumlah kalsium yang begitu cepat pada tulang yang menyebabkan tulang menjadi rapuh dan dapat mengalami kerusakan seperti retak, patah dan lain sebagainya. Pada banyak kasus, usia diatas 35 tahun, tubuh manusia kehilangan 1,5% kalsium tiap tahunnya. Karena itu Osteoporosis tidak hanya diderita oleh wanita saja tetapi kaum pria juga dapat terserang osteoporosis. Tetapi pada fase khusus yang dialami wanita seperti pada masa kehamilan dan menyusui,jumlah kalsium tubuh yang hilang jauh lebih banyak sehingga resiko terkena osteoporosis semakin bertambah besar.

Akar Lepidium Peruvianum Chacon telah digunakan sejak dahulu kala oleh suku Inca sebagai obat saat tulang dan otot sakit. Selama berabad-abad dukun/ahli obat masyarakat Andes telah merekomendasikan manfaat Lepidium Peruvianum Chacon untuk mengobati arthritis yang dianggap sebagai akibat dari pengaruh cuaca/udara dingin. Berdasar penelitian modern, Lepidium Peruvianum Chacon mengandung Kalsium, Fosfor, Silica yang merupakan elemen yang berfungsi dalam pembentukan tulang. Lepidium Peruvianum Chacon telah terbukti dapat membantu proses pembentukan kalsium di tulang.

Pada masa menopause terjadi penurunan kadar estrogen, pada masa ini wanita mengalami penurunan penyerapan kalsium yang menyebabkan ukuran tulang berkurang dan rapuh. Lepidium Peruvianum Chacon yang terkandung dalam “FEMONA” tidak hanya membantu meningkatkan kesehatan tingkat hormon pada fase menopause tetapi juga mencegah osteoporosis dan memperbaiki kerusakan tulang (mempercepat proses penyembuhan patah tulang).

Sumber : Kepustakaan SKA

“FEMONA” MENGATASI GANGGUAN PADA KELENJAR TIROID (HIPERTIROID & HIPOTIROID)

Kelenjar tiroid terletak di ujung tenggorokan yang berfungsi mengatur jalur metabolisme. Terdiri dari dua bagian bulat yang menonjol menyerupai paru-paru dan terletak di dekat jakun. Kelenjar tiroid mengeluarkan hormon yang berpengaruh pada berat badan dan menentukan suhu tubuh panas atau dingin.

Kelenjar Tiroid juga berpengaruh pada organ yang lain yaitu jantung. Saat terjadi ketidakseimbangan hormon tiroid yang diproduksi, maka dapat terjadi satu atau dua hal yaitu: produksi berlebih (Hipertiroid) atau kurang (Hipotiroid). Thyroid

Stimulating Hormon (TSH) bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan hormon

Hipertiroid : Overproduksi

Hipertiroid atau juga dikenal sebagai Graves Disease terjadi karena overaktif kinerja kelenjar tirod ditandai dengan gejala; detak jantung cepat dan tidak teratur, gelisah, cemas, berat badan turun, gemetar. Hipertiroid terjadi karena sistem kekebalan tubuh yang berubah merangsang produksi hormon tirod berlebih. Jika tidak terkontrol bisa menyebabkan suatu kondisi exophtalmoses (Penyakit Mata Tiroid) yang ditandai dengan bola mata terlihat menonjol dari kelopaknya.

Hipertiroid adalah penyakit nomor dua yang sering terjadi di USA dan prevalensinya tinggi yaitu 18 kasus per 1000 orang

dalam suatu populasi. Gangguan ini meningkat pada saat pertambahan usia, sekitar 2 - 3% wanita lanjut usia terserang penyakit ini.

Pengobatan umumnya meliputi radioaktif iodine, yang dapat menekan kerja kelenjar tiroid. Pengobatan tersebut berefek memperlambat detak jantung. Pembedahan untuk mengangkat kelenjar tiroid yang bermasalah juga dapat menjadi solusi sukses.

Hipotiroid : Kurang produksi

Hipotiroid (disebabkan berkurangnya produksi kelenjar tiroid) lebih umum/sering terjadi pada wanita khususnya pada wanita separuh baya. Penyakit Hashimoto adalah bentuk umum pada hipertiroid utama, dengan gejala seperti lesu, rasa dingin yang sangat, lemah/mudah lelah, dan rambut rontok. Infeksi bakteri dan virus dapat berpengaruh pada kelenjar tiroid tetapi hanya sementara.

Biasanya terdapat benjolan sekitar tiroid yang merupakan tumor jinak, walau begitu dokter harus memastikan bahwa itu bukan kanker, biasanya dideteksi melalui scan tiroid atau biopsy. Sejarah keluarga kanker tiroid atau irradiasi leher pada masa dahulu dapat meningkatkan resiko hipertiroid. Bila tumor tersebut dibiarkan saja tanpa pengobatan dapat berkembang menjadi suatu kondisi yang disebut myxedema yang berakibat fatigue dan dapat menyebabkan koma.
Jika Anda hipotiroid, berarti telah terjadi ketidakseimbangan hormon pada tubuh Anda. Dokter mungkin akan meresepkan tablet hormon tiroid sintetis yang akan anda konsumsi sepanjang hidup. Tes darah secara periodik dilakukan untuk memastikan kinerja kelenjar tiroid berfungsi sesuai kebutuhan.

Para peneliti ilmiah terus berupaya untuk mencari metode yang lebih baik, aman dan efektif dalam TSH, karena kepedulian terhadap pelanggan, mendorong industri farmasi untuk mengembangkan dosis rendah, alami, bio-identik sediaan sulih hormon. Namun itu semua tidak akan sama baik dengan kinerja Lepidium Peruvianum Chacon dalam menyeimbangkan hormon secara alami.

Kinerja Lepidium Peruvianum Chacon berbeda, yaitu dengan tetap memberi zat-zat makanan/memupuk tubuh secara keseluruhan dan membebaskan tubuh dari kondisi alami yang tak diinginkan, aman dengan kinerja yang bersifat adaptogen.

Baik Hipertiroid maupun Hipotiroid akar permasalahannya adalah pada ketidakseimbangan produksi kelenjar tiroid. GINSENG PERU

ORGANIK “FEMONA” dengan kandungan 100%Lepidium Peruvianum Chacon organik akan mengadaptasi kebutuhan tubuh dalam menyeimbangkan hormon dan mengatur kondisi tiroid dengan sangat baik.

Disarikan dari: Masalah Menstruasi dan Penyakit Tiroid, Efek-efek Hipotiroid dan Hipertiroid Pada Menstruasi, oleh : Mary Shomon

Sumber : www.macaperu.com

“FEMONA” MENGATASI STRES DAN KELELAHAN

Salah satu dari beragamnya manfaat-manfaat dramatis Lepidium Peruvianum Chacon yang terkandung dalam FEMONA

“FEMONA” adalah efek positifnya dalam mengurangi stres dan kelelahan. Sebagai suatu adaptogen kuat, Lepidium Peruvianum Chacon, dengan senyawa alaminya memiliki kemampuan untuk menyeimbangkan dan menormalkan keseluruhan sistem tubuh. Sebagai contohnya, Lepidium Peruvianum Chacon dapat meningkatkan tekanan darah rendah dan menurunkan tekanan darah tinggi. Lepidium Peruvianum Chacon memiliki efek penyeimbang pada hormon, dan oleh karena itu, dapat berefek positif pada sistem tubuh yang tidak seimbang.

Banyak faktor yang menyebabkan insomnia atau masalah tidur, bisa jadi masalah gizi, tetapi kebanyakan berhubungan dengan stres. Lepidium Peruvianum Chacon mempunyai pengaruh positif pada kedua masalah tersebut. Lepidium Peruvianum Chacon dapat menyediakan bahan-bahan mentah yang dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan serotonin, yang menciptakan relaksasi. Sebagai suatu adaptogen, Lepidium Peruvianum Chacon juga membantu menurunkan kortisol (hormon stres) yang mempengaruhi produksi serotonin normal. Penormalan kortisol akan membantu menormalkan kadar serotonin.

Lepidium Peruvianum Chacon juga dapat membantu Chronic Fatigue Syndrome (CFS)/Sindrom Fatigue Kronis dan fatigue pada umumnya yang disebabkan karena stres dan penuaan. Lepidium Peruvianum Chacon direkomendasikan oleh penderita CFS dan pada banyak kasus Lepidium Peruvianum Chacon meningkatkan DHEA (yang ditekan karena beban pada kelenjar adrenal dari stres jangka panjang) dan menurunkan kortisol (hormon stres).

Sumber : Maca, Adaptogen and Hormonal Regulator, Beth M Ley, Ph.D.

“FEMONA” MENINGKATKAN KESUBURAN

Lepidium Peruvianum Chacon telah digunakan selama berabad-abad sebagai fertilizer/ penyubur dengan hasil yang menakjubkan.

Pada wanita, Dr. Chacon menemukan bahwa Lepidium Peruvianum Chacon dapat meningkatkan kematangan folikel sel telur dan meningkatkan jumlah folikel. Pada pria, terjadi peningkatan jumlah sperma sebaik peningkatan kekentalannya. Lepidium

Peruvianum Chacon tidak memproduksi hormon seks tetapi merangsang tiap jenis kelamin untuk merespon sesuai dengan gendernya.Manfaat penyubur dari Lepidium Peruvianum Chacon pada “FEMONA” tidak perlu diragukan lagi. Lepidium

Peruvianum Chacon mengandung senyawa biokimia yang merangsang otak dan organ reproduksi. Lepidium Peruvianum Chacon meningkatkan produksi hormon Luteinizing (LH) yang akan menghasilkan ovulasi sehingga kemampuan wanita untuk hamil akan meningkat.

“FEMONA” dengan kandungan 100% Lepidium Peruvianum Chacon organik sangat direkomendasikan untuk masalah-masalah sterilitas, gangguan reproduksi dan seksual. “FEMONA” akan sangat membantu pasangan suami-isteri yang mengalami kesulitan mendapatkan keturunan.

Disarikan dari berbagai sumber

“FEMONA” MENINGKATKAN ENERGI, STAMINA DAN FITALITAS TUBUH

Lepidium Peruvianum Chacon yang terkandung dalam “FEMONA” telah terbukti mengandung nutrisi dan nilai biologis yang tinggi, yang komposisi kimiawinya mengandung protein, vitamin, lemak, kalsium, selulosa, fosfor, iodium, besi, Vit B complex dan Vit C. Efek positif Lepidium Peruvianum Chacon bagi organisme tidak perlu diragukan lagi. Mudah untuk menemukan informasi mengenai Lepidium Peruvianum Chacon sebagai Ying Peruvian Seng (Ginseng Peru), karena saat mengkonsumsi orang merasa bersemangat dan tidak mengantuk selama seharian, sama dengan efek ginseng. Orang yang secara fisik aktif akan lebih cepat merasakan efek Lepidium Peruvianum Chacon dibanding mereka yang tidak aktif, karena Lepidium Peruvianum Chacon menyimpan energi dan membuatnya tidak lelah.

Lepidium Peruvianum Chacon adalah 100% herbal alami, oleh karena itu Lepidium Peruvianum Chacon banyak dikonsumsi oleh atlet yang ingin meningkatkan performa dan semangatnya dengan cara aman tetapi tetap efektif (sekalipun tidak secepat senyawa seperti steroid anabolic dan sejenisnya). Efek yang ditimbulkan Lepidium Peruvianum Chacon bertahap selaras dengan tubuh dan tidak bersifat merusak bagi organisma.

Lepidium Peruvianum Chacon mengandung konsentrasi kalsium tertinggi dari tanaman lain sejenisnya sehingga jugamerupakan tambahan yang baik bagi orang yang baru sembuh dari sakit dan penderita anemia yang membutuhkan pembentukan sel darah merah. Lepidium Peruvianum Chacon mengandung jumlah yang tinggi dari fosfor, besi, iodium, dan kalsium. Iodium adalah tambahan yang besar bagi kelenjar endokrin khususnya tiroid. Kalsium dan fosfor membantu pertumbuhan tubuh manusia dan pembentukan tulang. Lepidium Peruvianum Chacon juga mengandung karbohidrat yang kita gunakan untuk perawatan dan penggantian energi.

Sumber : kepustakaan SKA

“FEMONA” SEBAGAI ADAPTOGEN

Dikenal oleh banyak orang sebagai ”Ginseng Peru”, Lepidium Peruvianum Chacon telah dianggap sebagai suatu adaptogen, yang artinya adalah suatu senyawa (makanan atau herbal bernutrisi), yang membawa tubuh pada suatu keadaan yang lebih tinggi terhadap resistensi pada penyakit melalui kesehatan emosional dan fisiologis. Suatu herbal/tanaman dapat disebut sebagai adaptogen bila : meningkatkan resisten non spesifik pada penyakit, mampu menormalkan fungsi pada tubuh walaupun dalam keadaan sakit, non toksik dan tidak berbahaya bagi organ tubuh dan aman untuk dikonsumsi dalam jangka waktu lama sebagai zat bergizi (untuk pencegahan).

Dr. Hans Selye, yang menciptakan istilah ”Adaptations Energy,” menyatakan bahwa stress banyak menghabiskan energi, kondisi ‘kehabisan’ ini menjadi faktor pembatas yang dalam bagi performa dan akan resisten terhadap penyakit. Selye mendefinisikan stres dan efek negatifnya pada kesehatan kita dan menformulasikan General Adaptive Syndrome (Gejala Adaptasi Umum). Dia dianugerahi penghargaan Nobel untuk hasil kerjanya yang penting dan revolusioner itu.

Suatu bidang studi baru yang disebut psikoneuroimunologi mempelajari hubungan yang dimiliki antara stres dengan sistem imun/kekebalan. Sistem imun adalah sistem pertahanan tubuh dalam melawan sakit dan penyakit atau berbagai jenis ketidakseimbangan. Dia bekerja dekat dengan sistem endokrin dan hipotalamus, yang berada di atas batang otak.

Suatu adaptogen (seperti Lepidium Peruvianum Chacon) dapat membantu menyeimbangkan, memperkuat dan mendukung bagian-bagian tubuh di bawah kompromi karena stres. Karena sensitif alami dari perawatan suatu keseimbangan hormon-hormon seks (yang

diatur oleh hipotalamus), beberapa stres (fisik atau emosional) dapat berefek terkait kepada hormon-hormon itu. Stres dikenal memiliki efek negatif pada seks; libido, frigiditas, fertilitas, jumlah sperma dan mobolitas, gejala-gejala menopause, andropause (menopause pada pria), PMS, dll. (Steiner, Legros, Negro-Vilar, Herrenkohl)

Adaptogen-adaptogen mensupport dan membantu memulihkan kelenjar adrenalin (dikenal sebagai kelenjar stres) menjadi normal.

Adaptogen membantu memulihkan keseimbangan hormon dan oleh karena itu, energi, stamina, libido, fungsi seksual, fungsi imun, kejernihan/kesehatan mental, suatu perasaan sehat dan efek-efek negatif lainnya yang merupakan akibat stres pada tubuh.

“FEMONA” dengan fungsi adaptogennya akan bekerja mengembalikan keseimbangan hormon selaras dengan ritme dan kebutuhan tubuh sesuai dengan usia, jenis kelamin dan kondisi individu yang mengkonsumsinya.

Disarikan dari : Maca, Adaptogen and Hormonal Regulator, Beth M Ley, Ph.D.